Bagaimana Nasib Kontributor Microstock dengan Maraknya AI

Beberapa tahun belakangan ini perkembangan AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan buatan semakin populer saja. Bukan hanya dalam pemrosesan bahasa dalam bentuk teks seperti chatGPT yang sangat populer, tapi juga merambah ke bidang lain seperti generative image, dll.

Salah satu contohnya adalah AI generative image. AI yang bisa menghasilkan gambar sesuai permintaan pengguna hanya dari deskripsi yang diberikan. Hasilnya pun bisa realistis. Penerapannya pun tidak main-main, bahkan aplikasi Photoshop versi beta saja sudah diberikan pembaruan AI yang bisa generate gambar dan bisa menjadikannya sebagai copilot saat mengedit. Tentunya pengalaman editing di masa depan akan semakin mudah.

Dari yang awalnya AI hanya bisa generate, kemampuan AI terus diekplorasi dan semakin masif hingga mampu menjadikannya sebagai copilot dalam mengedit foto, vidio, coding, dll dengan otomatisasinya bak keajaiban.

Semakin banyaknya AI yang canggih membuat sedikit gelisah bagi sebagian orang. Jika anda adalah seseorang yang aktif menjual karya di platform-platform microstock  mungkin sedikit merasa khawatir. Saingan anda sekarang bukan hanya para kontributor lain, tapi ada suatu entitas buatan yang tidak lain adalah AI. Bahkan, di Shutterstock dan beberapa platform lain menawarkan fitur AI image generative mereka sendiri dengan berlangganan untuk mengaksesnya. Tentunya posisi kontributor akan sedikit terancam, karena bisa saja pengguna mikrostock lebih banyak menggunakan hasil AI daripada mngunduh karya kontributor

Apakah nasib kontributor microstock akan segera berakhir?

Saya rasa tidak. Kecanggihan dan kepintaran sebuah AI sangat bergantung pada data yang dihasilkan oleh manusia sebagai dasar pengetahuan AI dalam proses pembelajaran mesin. 

AI ini akan membutuhkan data-data terbaru secara terus menerus, yang artinya eksistensi kontributor akan terus dibutuhkan untuk mengupdate tren-tren baru. Manusia dan AI akan terus berkolaborasi secara berkelanjutan. AI hanya akan jadi opsi untuk membuat style yang berbeda dari yang sudah ada (karya manusia).

Tapi...

Ingat, semakin ke sini AI terus dikembangkan agar semakin canggih. Mungkin saja di masa depan AI akan semakin pintar. Dengan sumber daya yang semakin efisien dan canggih, serta otomatisasi yang lebih kompleks, bisa saja teknologi AI mampu memahami tren-tren baru secara real-time dengan adanya akses ke internet yang tidak terbatas. Mungkin saja di masa depan AI mampu memenuhi kebutuhan stock tanpa memerlukan kontributor.

Jangan terlalu dipikir, meski AI semakin canggih, peran kontributor tetap penting. Setiap karya itu unik dan memiliki nilai artistik yang unik juga. Hasil gambar dari AI mungkin lebih terkesan sebagai alternatif atau sudut pandang yang berbeda. Saya yakin kontributor dan AI akan terus bisa berkolaborasi, dan kemungkinan pasti kontributor akan tetap eksis meski bersaing dengan AI
Posting Komentar