![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0V62OCPw5DM060p_9bf_NI52HiPJh0aRdTKCLJByF-kzrKrcxdzwejRS9PEcLLwUyHgIQlB3H5gIe955vA4LIgZyXqI7nswMUDOnbl2NxPlcK7NBo4svNJP6EjHijhIOJmPh7mKE6HJcYc8hPDo1rIZx183_JWgrcttUBYMZd_G4lkrBXehjpghQuOft1/s16000-rw/HDblog_thumbnail.png)
Beberapa tahun belakangan ini perkembangan AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan buatan semakin populer saja. Bukan hanya dalam pemrosesan bahasa dalam bentuk teks seperti chatGPT yang sangat populer, tapi juga merambah ke bidang lain seperti generative image, dll.
Salah satu contohnya adalah AI generative image. AI yang bisa menghasilkan gambar sesuai permintaan pengguna hanya dari deskripsi yang diberikan. Hasilnya pun bisa realistis. Penerapannya pun tidak main-main, bahkan aplikasi Photoshop versi beta saja sudah diberikan pembaruan AI yang bisa generate gambar dan bisa menjadikannya sebagai copilot saat mengedit. Tentunya pengalaman editing di masa depan akan semakin mudah.
Dari yang awalnya AI hanya bisa generate, kemampuan AI terus diekplorasi dan semakin masif hingga mampu menjadikannya sebagai copilot dalam mengedit foto, vidio, coding, dll dengan otomatisasinya bak keajaiban.
Semakin banyaknya AI yang canggih membuat sedikit gelisah bagi sebagian orang. Jika anda adalah seseorang yang aktif menjual karya di platform-platform microstock mungkin sedikit merasa khawatir. Saingan anda sekarang bukan hanya para kontributor lain, tapi ada suatu entitas buatan yang tidak lain adalah AI. Bahkan, di Shutterstock dan beberapa platform lain menawarkan fitur AI image generative mereka sendiri dengan berlangganan untuk mengaksesnya. Tentunya posisi kontributor akan sedikit terancam, karena bisa saja pengguna mikrostock lebih banyak menggunakan hasil AI daripada mngunduh karya kontributor
Jangan lupa tinggalkan komentar!